Ya,
Posting pertama saya judulnya preambule.
PREAMBULE(baca: Pria Mbule)
*bukan preambule-pembukaan seperti pada Undang-Undang Dasar.
Posting pertama saya judulnya preambule.
PREAMBULE(baca: Pria Mbule)
*bukan preambule-pembukaan seperti pada Undang-Undang Dasar.
Kenapa?Karena di perantauan ini saya seakan kehilangan tonggak keakuan saya sebagai pribadi Jawa.
Ya, saya berada di Bandung...,jauh2 dari Surabaya buat KULIAH*(akan dibahas di posting berikutnya)...
Saya anak kos di CheeseBar 72*(akan dibahas di posting berikutnya)Ya, saya berada di Bandung...,jauh2 dari Surabaya buat KULIAH*(akan dibahas di posting berikutnya)...
back to Preambule...
Di sini saya terpaksa berkata GW dan memanggil kamu,LOE...
Gw sebenernya kurang enak aja ngomong gitu, ngerasa bukan "nature" Gw aj,
Gw selalu nyoba untuk mempertahankan keakuan dan Kejawenan saya tapi runtuh dalam sekejap akibat pergaulan yang sebenarnya plural dan multikultural, tapi disatukan oleh satu bahasa yaitu bahasa LOE-GW....
Jadilah saya terbawa arus....
Meskipun memang dengan pembenaran diri bahwa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, saya merasa ini hal yang wajar, tapi tidak dengan nurani saya.....
Saya terkadang berpikir, haruskah saya mengikuti arus lalu terbawa hingga airnya meresap ke tulang darah demi sebuah masa depan?
Terkadang saya bertanya-tanya, haruskah saya merokok di kalangan para perokok?
Haruskah saya meminum minuman keras ketika berada di kalangan peminum?
Haruskah saya menjadi Pria Mbule???
Pria yang menjadi asing pada kepribadiannya?Yang meninggalkan identitasnya dan membuang harga dirinya sebagai AREK SUROBOYO...
Haruskah saya menanggalkan CAK dan melepaskan COK??
Haruskah saya MBULE ???
preambule...
Di sini saya terpaksa berkata GW dan memanggil kamu,LOE...
Gw sebenernya kurang enak aja ngomong gitu, ngerasa bukan "nature" Gw aj,
Gw selalu nyoba untuk mempertahankan keakuan dan Kejawenan saya tapi runtuh dalam sekejap akibat pergaulan yang sebenarnya plural dan multikultural, tapi disatukan oleh satu bahasa yaitu bahasa LOE-GW....
Jadilah saya terbawa arus....
Meskipun memang dengan pembenaran diri bahwa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, saya merasa ini hal yang wajar, tapi tidak dengan nurani saya.....
Saya terkadang berpikir, haruskah saya mengikuti arus lalu terbawa hingga airnya meresap ke tulang darah demi sebuah masa depan?
Terkadang saya bertanya-tanya, haruskah saya merokok di kalangan para perokok?
Haruskah saya meminum minuman keras ketika berada di kalangan peminum?
Haruskah saya menjadi Pria Mbule???
Pria yang menjadi asing pada kepribadiannya?Yang meninggalkan identitasnya dan membuang harga dirinya sebagai AREK SUROBOYO...
Haruskah saya menanggalkan CAK dan melepaskan COK??
Haruskah saya MBULE ???
preambule...
