Sabtu, 13 Oktober 2012

Kata Dee di Supernova: Partikel


“Taruhanmu adalah rasa percaya yang kau lego
satu per satu demi sesuatu bernama cinta.

Aku penjudi yang buruk.
Aku tak tahu kapan harus berhenti
dan menahan diri.

Ketika cinta bersinar gemilang menyilaukan mata,
kalang kabut aku serahkan semua yang kumiliki.

Kepingan rasa percaya bertaburan
di atas meja taruhanku.

 Dan aku tak pernah membawa pulang apa-apa.”

~Dee – Supernova: Partikel~

Diskusi dengan Seorang Dian


 Hari ini dipertemukan pada suatu momen oleh universe di mana terbentuk percakapan menarik dengan seorang temen kuliah...Dian namanya...well, berikut adalah beberapa cuplikan yang ada selama diskusi dan obrolan hari itu:

"Ibadah itu privasi, cuman lo ma Tuhan yg tau, nanyain ke orang dia solat dah 5 waktu apa gak, dia ke gereja tiap minggu apa gak, itu sama aja kayak nanya ke dia 'lo hari ini pake daleman warna apa' "

"Orang boleh menilai, tapi ga ada yang boleh nge-judge"

"Meminjam pandangan Sekularisme; masih lebih baik lo gak menjalani ritual keagamaan tapi menerapkan nilai-nilai keagamaan itu di hidup lo, daripada lo menjalani segala jenis ritual yang ada di agama lo tapi hidup lo jauh dari nilai-nilai agama itu."

ada beberapa lagi sih kayaknya..tapi lupa...ntar kalo inget lagi diupdate deh...

Selasa, 09 Oktober 2012

Satire Yang Gak Mempan


Elegi klasik yang gak pernah basi,
Udah jd satire di kuping badak
otak ignoran dan hipnotis adrenalin

masochist perasaan

merasa derita itu novel populer
dan perih itu monumen perjuangan

Sementara

musik patah hati jadi bunga-bunga belasungkawa

Ikhlas Tanpa Pretensi - Elegi yang Gak Pernah Basi


Cinta itu gak harus memiliki
Klise, klasik, basi
But it’s true
Mencintai itu sederhana,
tidak mengharap, tanpa pretensi, ikhlas

Seperti cinta kayu bakar kepada api yang tak sempat ia katakan
sampai akhirnya dia hangus jadi abu
Demi menghidupi Si Api
meskipun pada akhirnya kayu bakar itu mati, hilang,
gone with the wind
dan
api menjadi kekasih Oksigen
Tragis

Sesederhana cinta awan kepada hujan yang tak sempat ia katakan
Karena awan keburu mati, hilang terkikis,
jadi air hujan
Menjadi tiada supaya hujan bisa hidup
Sedih
Pada akhirnya hujan menjadi selir laut, mengarungi hidup bersama
beranakkan ombak
Sementara awan
Mati, lenyap
seperti dimakan rayap 

Tapi apa yang tercipta dari kesederhanaan cinta mereka

Kehangatan
Dan
Pelangi warna-warni

Sebuah kesederhanaan dan keihklasan cinta
Yang tak pernah sempat tersampaikan
Yang tak pernah ingin memiliki
Hanya ingin cinta itu ada, hidup di sana
Menghadirkan keindahan dan melahirkan cinta yang lainnya
Meski dia harus musnah
Meski artinya cinta itu bahagia
Tanpa dirinya



Terinspirasi dari puisi Kahlil Gibran:
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”
Source: http://sastralife.wordpress.com/khalil-gibran/puisi-cinta-kahlil-gibran


Rabu, 29 Agustus 2012

ARAGO QUOTES

Tadi baca komik ARAGO dan nemu beberapa 'Quotes' yang 'nice',
Here they are:

"Kasih tak mencari kesenangan pribadi
dan tak peduli diri sendiri,
tapi memberi kelegaan pada orang lain
dan menciptakan surga di keputusasaan neraka"
-Seth of ARAGO-

"Tak seekor burung pun yang terbang terlalu tinggi
jika terbang dengan sayapnya sendiri"
-Oz of ARAGO-

Selasa, 07 Agustus 2012

Terjajah Dalam Kemerdekaan

Oke, kita flashback ke jutaan taun yang lalu,
emm..
well...g jutaan jg sih...
ratusan atau ribuan taun yang lalu....

Jaman kerajaan, di mana raja adalah yang paling berkuasa
Jaman di mana hanya keluarga aristrokat darah biru yang mendapatkan segala gelimang indah kehidupan
Sementara rakyat biasa dan jelata hanya bisa menjalani hidup apa adanya
berpasrah pada nasib dan tunduk pada aturan raja, merunduk dan takut pada kekuasaan dan kelaliman
tidak bisa menentukan jalan hidupnya sendiri,

Mereka, rakyat jelata, yang menonjol dan muncul ke permukaan menutupi popularitas para raja akan dihabisi, seperti paku yang mencuat lantas dihentak hingga tenggelam.
Raja dan keluarga bangsawan, aristokrat dan keluarga istana hidup berfoya-foya,
Sementara rakyat makan tanah

Kemudian datang saudagar kaya dari negeri seberang
Menawarkan kerjasama dan kekayaan kepada kerajaan
Menjanjikan Surga Dunia (bagi para penguasa)

Sang raja tergoda
dan mengeluarkan titah
rakyat lugu tak tau menahu meng-iya-kan dan setuju

Muncul lah kapitalisme-kapitalisme kuno yang berpusat pada intelektualitas asing,
mengesampingkan potensi rakyat sendiri, karena merasa rakyat jelata selamanya derita dan tak berguna
celakanya, rakyat jelata percaya

Para raja memperkenalkan saudagar-saudagar asing sebagai sahabat
dan rakyat setuju apa kata raja, patuh, dan ikut berpesta atas kedatangan saudagar negeri seberang
entah dari mana...

tapi dalam sunyi,
di balik segala keindahan sikap
sahabat ini menggenggam pedang siap menghujam dan membunuh

Raja semakin gendut
rakyat tertipu

dan 'Sahabat' pulang
setelah menghisap seluruh saripati alam bernilai tinggi
hingga habis
dan Raja yang terbuai lugu oleh emas berlian 'sahabat' menutup mata pada hal itu
Rakyat hanya bisa menjadi penonton dan tetap tidak tahu apa itu
bahkan mungkin sebagian besar ikut membantu sahabat yang merampok, karena dapat bagian,
sedikit,
ironis
bahkan mungkin,
ada yang melambai dan menyiapkan pesta saat mereka pergi
sebagaimana mereka berpesta menyambut dan merayakan keberadaan 'sahabat' ini
Lalu berkata, "kembali lagi yaa"

Oke oke,
Kita maju sedikit ke kolonialisme Belanda

Bagaimana?
-Sama-

Lalu sekarang,
Jaman Modern yang katanya Indonesia, Nusantara, sudah merdeka
Rakyatnya banyak yang sejahtera, tapi bersaing jumlahnya dengan mereka yang berada di bawah garis kemiskinan
Industri-industri berkembang besar dan pesat,
tapi lihat, siapa pemain-pemain utamanya?
Oil & Gas, pemain-pemain besar didominasi asing
Telco, mulai digerogoti Qatar, Singapore, Amerika, dsb
FMCG, dikuasai Belanda, Swiss, dengan Unilever dan Nestlenya
Tourism and Resort?Agriculture?




Sementara, Rakyat kita jadi apanya?

Jadi,
Bagaimana?
Apa ada perubahan?
Sama?

PR kita bersama