Ketika hati itu terpecah antara keharusan dan keinginan
saat asa itu bertarung dengan kenyataan dan tekanan
saat mimpi itu harus bercampur dengan dunia
Aku bertemu dengan dia dan dia di persimpangan jalan yang gelap
aq terlalu rabun untuk memilih
keduanya buram dan gelap
akupun melangkah
lalu aq terjatuh, bangun dari mimpi
tidak..tidak...
mimpi itu tidak hilang
aku hanya terjerebab ke dalam realita..
aq hanya perlu mencari tangga ke sana
ke langit mimpi dimana dunia ini teratasi lalu aku menari di atas awan dan pelangi
bernyanyi bersama burung-burung gereja dan terbang bersama dandelion fana
Lalu melukis di atas hamparan langit biru
melukis...melukis semua yang ada di balik jeruji dan borgol ingatan yg telah terkunci oleh logika....
No..Not so fast...
Kita hidup tetap menjejak tanah meskipun kita melayangkan kepala kita ke langit
tidak semua cerita di hidup ini berasal negeri dongeng
tidak semua laki-laki adalah pangeran dan semua gadis adalah putri raja
kita tetap menjalani kenyataan..
mengambil dua jalan itu harus dibayar dengan darah
itu akan mengotori jalan
sebaiknya tidak
hidup bukan untuk kamu sendiri
kebahagiaanmu tidak membuatmmu bahagia
kebahagiaan mereka lah yang membuatmu bahagia
lalu kau akan bahagia dengan jalanmu yang bersih tanpa ceceran nadi
lalu bagaiman dengan mimpi?
itu bukan egoisme semata yang keluar dari hidung lalu dibuang kan..
memangnya ingus..
ya..mimpi itu ada di seberang jalan
kadang untuk ke sana kita perlu berputar, kadang meloncat, bisa juga kita menerobos batas...
untuk aku yang sekarang masih harus berkutat dalam kenyataan dan mencari titik balik
titik balik yang mengantar aku kembali ke duniaku
dunia mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar